Kenapa memilih Universitas
Pertamina?
Pendahuluan
Masa SMA telah
berkahir, ingin kuliah, kerja atau bahkan nikah? Hmm, itu memang pilihan yang
sulit bagi setiap pemuda pemudi Indonesia. Tapi disini saya akan membahas
tentang pilihan kuliah, karena sesuai dengan saya sendiri yang notabenya
berstatus mahasiswa. Alhamdulillah masih bisa berkesampatan kuliah, hehe. Saya
akan bercerita tentang pengalaman saya (True Story) beberapa tahun yang lalu
saat berjuang mencari tempat pendidikan tinggi yang saya minati. Saya mendaftar
banyak kampus pada saat itu. Saya mengutamakan jarak kampus dengan rumah karena
memang orang tua saya tidak mengijinkan sekolah jauh, kecuali kalau memang
sekolah yang bonafit dan menghasilkan prospek masa depan yang bagus.
Alhamdulillah pada saat
itu saya mendapatkan kesempatan SNMPTN dimana 50% siswa terbaik disetiap SMA
Negeri/Terakreditasi A berhak mendapatkannya. Saya memulai berfikir untuk
memilih kampus mana yang sekiranya sesuai dengan minat saya dan pastinya tidak
jauh dari rumah. Lalu saya memilih beberapa kampus negeri terbaik di Jawa Timur
yang pastinya tidak terlalu jauh dari kota tempat tinggal saya, Sidoarjo. Pada
saat memilih Universitas saya mulai bingung karena kuota SNMPTN dari jurusan
yang saya minati cukup sedikit, saya mulai memutar otak untuk mencari jurusan
mana yang saya minati kecuali jurusan tujuan saya yang tadi. Tetapi jurusan
yang berpeluang saya dapat masuk adalah jurusan yang sama sekali saya tidak
minati dan yang orang-orang bilang “mau jadi apa kamu ambil jurusan itu?” Saya
pun akhirnya berkonsultasi dengan orang tua saya. dan mereka berkata “ambil
jurusan yang memang diminati, kalau tidak minat ya tidak usah. Mending di
kampus biasa tapi jurusan yang sesuai minat”.
Karena pesan dari orang
tua begitu, saya nekat mengambil jurusan yang saya minati meskipun berpeluang
kecil. Toh SNMPTN juga susah untuk ditebak, perlu keberuntungan dan takdir
tuhan, beda dengan SBMPTN yang memang faktor utamanya diri kita sendiri.
Setelah itu tibalah pengumuman SNMPTN, dan hasilnya saya tidak lolos. Sedikit
ada rasa kekecewaan pada diri saya karena merasa gagal dan kesempatan SNMPTN
mungkin hanya 1 kali seumur hidup. Tapi karena menjalankan perintah orang tua
saya, kekecewaan tersebut hanyalah sebentar saja. Jadi tips untuk lolos SNMPTN
berdasarkan rekan-rekan saya yang lolos adalah, pilihlah jurusan dan
universitas yang mahasiswanya berasal dari sekolahmu. Karena SNMPTN juga
menggunakan Indeks/Kualitas Sekolah calon mahasiswa sebagai pertimbangan
seleksi. Saya mulai mendaftar ke semua kampus yang saya tuju melalui beberapa
jalur. Orang tua saya juga merekomendasikan sekolah kedinasan di bidang
penerbangan kepada saya karena memang prospek dunia penerbangan kedepannya
terlihat bagus. Saya akhirnya juga mendaftar ke sekolah tersebut. selain itu,
saya juga mendaftar SBMPTN, Univ Pertamina dan sekolah Ikatan Dinas PLN di
Surabaya.
Pada SBMPTN, orang tua
saya mendukung untuk mengambil jurusan yang saya minati pada saat SNMPTN,
alasannya karena prospeknya cerah. Dan hasil pengumuman tiba, saya gagal di
SBMPTN. Kecewa, tapi ya sudahlah masih ada hasil tes yang belum keluar dari
kampus yang lain. Bebrapa hari kemudian 2 sekolah kedinasan yang saya daftari
mengeluarkan hasil seleksi tahap 1 (tes tulis akademik), dan Alhamdulillah saya
lolos tes kedua sekolah tersebut. Sudah saya duga karena mata pelajaran tes nya
tidak mengandung mata pelajaran kimia dan biologi, beda dengan SBMPTN dimana
saya lemah dengan 2 pelajaran tersebut. Selama SMA saya kurang memperhatikan
guru kimia dan biologi, ya jadinya gini deh. Jangan ditiru bagi kalian pelajar
SMA karena sangat berdampak bagi masa depan. Tapi untuk Matematika dan Fisika,
meskipun sulit tapi masih bisa diusahakan lah, hehe.
Oke kembali ke cerita,
oh iya saya juga daftar di salah satu Universitas Negeri di Surabaya dengan
jalur tes tulis akademik (bukan jalur mandiri, dan pastinya bukan jalur
kekeluargaan ya, hehe). Dan kabar baiknya saya diterima dan tinggal membayar
uang daftar ulang, tetapi saya masih menunggu hasil tes tahap selanjutnya
sekolah kedinasan dan juga Universitas Pertamina. Saya melanjutkan tes tahap 2
sekolah kedinasan dan hasilnya saya gagal pada Psikotes PLN karena memang
kurang persiapan, dan untuk penerbangan saya mengundurkan diri, kenapa? Singkat
cerita, setelah lolos tes tulisnya saya memutuskan untuk tes kesehatan mata,
dan hasilnya ternyata mata saya minus 1, dan tahap tes selanjutnya adalah tes
kesehatan dan pastinya tidak boleh ada mata minus. Saya sangat kaget dengan
hasil pemeriksaan tersebut, dan keluarga saya sangat kecewa dengan saya karena
tidak bisa menjaga kesehatan mata saya. Sangat disayangkan bukan? Jadi, untuk
adik-adik yang ingin melanjutkan kuliah di sekolah kedinasan tepatnya
penerbangan atau yang lain, jaga kesehatan mata anda. Di zaman digital seperti
sekarang, penggunaan smartphone yang berlebihan memang sudah biasa dan tanpa
sadar akan merusak mata anda.
Dan beberapa hari
kemudian, pengumuman Universitas Pertamina (UP) keluar, hasilnya saya
diterima. Saya sangat senang kala itu. Saya memiliki 2 pilihan kampus, yaitu UP
dan salah satu Universitas Negeri di Surabaya. Dengan berbagai pertimbangan,
saya memilih UP, begitupun orang tua saya juga merestui saya kuliah merantau di
Jakarta. Meskipun bukan ikatan dinas dan tergolong swasta, orang tua saya
percaya dengan menyandang nama Pertamina, UP dapat menuntun saya ke masa depan
yang lebih baik. Beberapa minggu sebelum berangkat ke Jakarta saya sangat
percaya diri untuk merantau meninggalkan keluarga di Sidoarjo, namun saat mulai
keberangkatan hati saya dipenuhi rasa gelisah dan memang momennya sangat sedih
ketika melepas kepergian dari keluarga, sedikit meneteskan air mata, hmmm
seperti di film-film pokoknya, untung saja saya memiliki banyak teman yang
senasib dengan saya (perantau) yang saling mendukung dan mulai menghilangkan
perasaan Homesick.
Masa-masa Perkuliahan
Masa-masa kuliah saya
diawali dengan berbagai kebudayaan dan Bahasa baru, saya harus menyesuaikan
lidah “medok” saya menjadi lidah yang bisa ngomong “loe, gue”. Di UP saya
bertemu dengan orang-orang hebat, mulai dari pemimpin kampus hingga
pengajarnya. Mereka semua memiliki pengalaman yang banyak khususnya dibidang
energi, dan juga berjasa dalam berkontribusi untuk kemajuan negeri serta
merupakan lulusan terbaik dari Universitas ternama dari dalam dan luar negeri.
Oh iya, saya lupa menyebutkan apa saja alasan saya memilih UP. Baiklah berikut
ini alasan saya:
1. Kurikulum berbasis
Work-Integrated Learning dan banyak beasiswa
Kurikulum
yang disusun berdasarkan akreditasi Internasionl, yang mana visi UP adalah
menjadi World Class University paling lambat tahun 2035. Ada mata kuliah yang “mungkin”
di Indonesia hanya UP yang memilikinya, mata kuliah ini dimiliki oleh kampus
dengan kualitas terbaik di dunia, seperti MIT. Matkul ini adalah Critical Thinking
dan Creative Problem Solving. Kedua matkul ini sama sama mengajarkan metode
penyelsaian masalah yang baik, dalam setiap kelasnya, kami dituntut agar bisa
menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan menggunakan metode2 yang telah
diajarkan sebelumnya, dan yang paling menarik adalah pada saat tugas akhir atau
tugas pada akhir semester, kami dibagi menjadi beberapa tim, lalu kami disuruh
untuk mencari macam-macam permasalahan yang sering terjadi di Indonesia dan
kenapa permasalahan tersebut harus diselesaikan.
Lalu, kami disuruh memilih
salah satu dari masalah tersebut dan selanjutnya setiap kelompok harus dapat
menyelesaikan permasalahn yang telah dipilih dengan menggunakan metode2
penyelsaian masalah yang telah dipelajari. Jadi, disini kami berperan sebagai
warga negara bahkan pemerintah yang sedang berencana membuat proyek besar untuk
mengatasi masalah tersebut. semua rancangan dibuat sedetail dan se-kreatif
mungkin. Di banyak perusahan besar dan internasional juga memiliki tim khusus
untuk memecahkan masalah, tidak terkecuali PT Pertamina (Persero). Selain itu,
banyak juga beasiswa yang diberikan kampus ini, dimana sesuai dengan tujuan
utama didirikan kampus ini adalah untuk turut berkontribusi dalam memajukan
bangsa dengan cara mencerdaskan bangsa.melalui pendidikan yang berkualitas.
2. Keteknikan dan
Energi adalah bidang “Fokus” kampus ini
Sesuai
minat saya pada dunia keteknikan. Selain teknik, saya juga tertarik dengan
dunia energi, kenapa? Karena energi di Indonesia memiliki banyak permasalahan
yang belum terselesaikan sampai sekarang. Apa saja? Hmmm, banyak dan tidak
mungkin saya jelaskan disini, hehe. Dan setelah kuliah disini saya lebih banyak
mengetahui permasalahan energi di Indonesia, dan pastinya apa strategi yang
tepat untuk mengatasinya. Indonesia juga kurang akan insinyur-insinyur hebat. Itulah
salah satu dari beberapa faktor yang menyebabkan kemajuan bangsa Indonesia
kurang maksimal. Meskipun kampus ini prospeknya keteknikan, tetapi di kampus
ini tidak hanya menyediakan prodi (Program Studi) teknik saja yang mana itu
tergolong IPA. Disini juga ada prodi Manajemen, Ekonomi, dll. Yang mana itu
adalah IPS. Seperti kata Pak rector, Prof. Akhmaloka bahwa teknologi dan
natural science harus dapat ditunjang dengan social science yang baik. Semua prodi
baik itu IPA dan IPS selalu diarahkan ke dunia energi dimana diharapkan
lulusannya dapat menjadi expert di bidang energi. Jadi, kampus ini sangat recommended
buat kamu yang mau berkarir di dunia energi, baik itu perminyakan,
pertambangan, panas bumi, dll.
3. Kedekatan dengan
dunia Industri dan Fasilitas yang lengkap
Ya,
sebagaimana namanya “Pertamina” pasti tidak salah kampus ini sangat dekat
dengan industry “bukan lokasinya ya maksutnya, hehe”. PT Pertamina (Persero)
selalu mengundang mahasiswa UP untuk menghadiri kegiatannya baik itu bersifat
nasional maupun Internasional. Sedikit pengalaman biasanya setiap satu bulan
entah itu sekali atau dua kali atau lebih, selalu ada undangan kegiatan kepada
mahasiswa UP untuk hadir ke acara Pertamina, ada yang cara mendaftarnya melalui
seleksi adapun yang sukarela. Saya pernah beberapa kali mendapatkan kesempatan “emas”
mengikuti kegiatan tersebut, kebetulan yang saya ikuti salah satu waktu itu adalah
Konverensi Energi Internasional bersama menteri ESDM, disana saya sangat merasa
wawasan saya tentang dunia Energi sangat meningkat dari sebelumnya, karena
selain dapat informasi melalui seminar dari menteri ESDM, saya juga dapat
berkonsultasi “langsung” dengan pakarnya di dunia energi, mengingat acara
tersebut adalah Koverensi Energi Internasional yang juga dihadiri oleh praktisi
dari banyak perusahaan yang bergerak di bidang energi. Fasilitas yang ada disini
pastinya lengkap, karena sudah didukung oleh PT Pertamina (persero) yang
notabenya adalah perusahaan energi, khususnya di sektor migas terbesar di
Indonesia.
4. Lingkungan belajar
sangat mendukung dan didukung oleh tenaga pengajar/praktisi lulusan terbaik
dari dalam maupun luar negeri
Lingkungan
pembelajaran akan menanamkan karakter kepada mahasiswa melalui tugas dan proyek yang diberikan, salah satu
contohnya seperti yang saya tulis di poin no.1. Lingkungan pembelajaran juga menanamkan
karakter melalui lima nilai moral yang memadu sivitas akademik dalam bersikap,
yaitu: Integrity, Exellence, Profesionalism, Global Mindset, dan Social
Responsibility. Hal-hal tersebut ditanamkan melalui beberapa program, salah
satunya yang saya ceritakan di poin no.3 dimana Industri juga mengambil peran
dalam menunjang kualitas pendidikan. Tenaga pengajarnya pun sangat mumpuni.
FYI, UP saat ini sedang bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi Nasional
maupun Global, salah satunya ITB. Dengan ITB, UP bekerja sama dalam bidang
pendidikan. hampir di setiap mata kuliah yang mengajar adalah Dosen aktif dan
guru besar ITB. Kenapa ITB? Bisa dilihat dengan prestasinya, ITB adalah
perguruan tinggi bidang teknik terbaik di Indonesia dan memiliki dosen yang
sangat kompeten dibidangnya, dengan bekerja sama dengan ITB diharapkan
menciptakan atmosfer yang mendukung suasana belajar. Sedikit pengalaman, matkul
kalkulus saya diajar oleh pak Salman, seorang guru besar FMIPA ITB, saat
semester 1 sifat SMA saya masih melekat di diri saya, yaitu pemalas, suka
mengandalkan orang lain, dan kurangnya motivasi untuk belajar, dan pada akhir
semester saya mendapat IP jelek, cukup berbeda dengan apa yang saya harapkan. Pada
saat itu kebetulan banyak teman juga yang bernasib sama seperti saya. mungkin
saja memang saat pergantian masa dari siswa menjadi mahasiswa, kami masih belum
“move on” dari sifat SMA. karena semester 1 ini bisa dibilang seperti “early
game” dosen juga memberi inspirasi dan motivasi kepada kami agar dapat bangkit
lagi di semester 2, begitu pula dengan pak Salman. Namun, setelah UTS semester
2 selesai, beliau mendapati nilai kami masih buruk dan sama seperti semester 1,
beliau sangat sedih dan kecewa terhadap kami, tetapi beliau tetap menyemangati
kami dan selalu berusaha memotivasi kami meski dengan mata yang berkaca2. Pada saat
itu saya sangat merasakan ketulusan hati pak salman dalam mengajar saya dan
saya sangat merasa bersalah karena telah membuat beliau kecewa. Maka dari itu,
timbul motivasi dan semangat baru dalam diri saya untuk belajar, dan Alhamdulillah
IP Semeseter 2 saya membaik dan bisa dibilang nilainya sangat mengejutkan dan
melebihi harapan saya, hehe. Terima kasih pak salman! Sejak itu saya baru tau artinya
berjuang dan optimis, hmm so sweet, hehe. Selain itu banyak juga program
magang, maupun exchange ke Universitas di luar negeri, seperti Perancis,
Taiwan, Malaysia, dll. Semua program tersebut diselenggarakan guna menungkatkan
Global Mindset mahasiswa. Yah semoga saja saya dapat menjadi peserta dalam
program tersebut, amiin.
5. Lulusan terbaik
memiliki kesempatan bergabung dengan PERTAMINA
Wow,
ini mungkin yang paling dicari adik-adik dari sekian alasan yang saya berikan. Pertamina
akan memprioritaskan lulusan terbaik UP untuk menjadi bagiannya. Sama seperti
kalian mungkin, hal ini adalah salah satu alasan utama dan pemikiran saya
mengapa berkuliah disini pada saat saya lulus SMA, tapi bagi saya sekarang itu
bukan lagi alasan utama. Mengapa? Singkat ceita saya sempat mengikuti kegiatan
seminar dari Himpunan jurusan saya, dan kebetulan pembicaranya adalah pak
Herman Darman, beliau adalah Ketua AAPG (Association of American Petroleum
Geologist) se-Asia Pasifik, dan Senior di Shell, perusahaan minyak asal Belanda.
Setelah materi selesai, saya bertanya tentang bidang geologi apa yang prospek
kerjanya cukup baik di masa depan, dan beliau menjawabnya. Pertama beliau
sedikit tertawa dengan pertanyaan saya, beliau mengatakan bahwa pertanyaan saya
mengingatkan beliau pada masa mudanya, beliau juga berpikiran sama seperti
saya. Sebelum menjawab pertanyaan saya, beliau menjelaskan kekurangan setiap
bidang geologi, dimana harga minyak naik turun, pertambangan di embargo, dll. Lantas
kalau semua jelek kita mau kerja dimana? Terkadang jangan terlalu focus kepada
tujuan, tapi focuslah kepada apa yang kita kerjakan, jangan terlalu memikirkan
kerja, tapi pikirlah apa yang harus kita lakukan. Jika sudah merasa ini bidang
yang kita minati maka nikmati pelajarannya “Love what you do and do what you
love”, jika kita terus memikirkan kerja apa, maka saat prospek di pekerjaan
yang kita impikan turun, maka semangat kita akan turun dan membuat kita seolah
kalah sebelum berperang. Maka dari itu, senangilah bidangmu dan cintailah
prosesmu
Sekian
ulasan dari saya, artikel ini diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat
luas khususnya Indonesia yang memandang dengan sebelah mata kualitas pendidikan
di Kampus Swasta dan mengubah pola pikir masyarakat yang men-generalisasikan
semua kampus swasta itu kurang baik kualitasnya, nyatanya kampus terbaik di
dunia juga swasta. Meskipun baru berusia 2 tahun, UP bisa dibilang sangat nge “gas”
dalam meningkatkan kualitasnya. Di UP kami memiliki kesempatan yang mungkin
tidak dimiliki oleh perguruan tinggi yang lain, seperti dekat dengan dunia industry
yang sudah saya sedikit jelaskan tadi. Karena UP sendiri belum memiliki
lulusan, dan mungkin pada tahun 2019 baru ada wisuda perdana, jadi belum
terlihat secara pasti seberapa bagus kualitas lulusannya. Overall dari segi
pendidikan dan kerjasama baik dengan industry mapun perguruan tinggi lain sudah
bisa dilihat kualitas UP, tinggal tunggu lulusan dan hasil cetakan, hehe. Semoga
kami, sebagai mahasiswa dan “pionir” UP dapat memanfaatkan seluruh fasilitas
dan kesempatan yang diberikan UP dengan baik dan pastinya membanggakan
almamater kami, amiiin.
More information about Universitas Pertamina :universitaspertamina.ac.id
Video & Profil : https://www.youtube.com/watch?v=TTaloN4eUUo
https://www.youtube.com/watch?v=1WU3r83IVrM
Video & Profil : https://www.youtube.com/watch?v=TTaloN4eUUo
https://www.youtube.com/watch?v=1WU3r83IVrM

Comments
Post a Comment